ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOSEN
DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012-2025/2026
Putra Endasanto Wedhar Senle
Universitas Negeri Malang
Email: putraews@rocketmail.com
Perum Permata Hijau O-15 Kediri 64132
Dosen Pembimbing
Dr. H. Achmad Supriyanto, M.Pd, M.Si
Sunarni, S.Pd, M.Pd
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proyeksi jumlah mahasiswa di FIP tahun akademik 2011/2012-2025/26; dan (2) Proyeksi jumlah dosen di FIP tahun akademik 2011/2012-2025/2026. Pengumpulan data dilakukan mengunakan data sekunder TU FIP. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif-proyektif. Hasil penilitian ini menunjukkan persentase rata-rata kenaikan jumlah mahasiswa 15 tahun mendatang sebesar 0%-3% mahasiswa dan rata-rata kebutuhan dosen 15 tahun mendatang sebesar 4%-62% dosen.
Kata Kunci: proyeksi mahasiswa, proyeksi dosen.
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap warga negara. Banyak kota di Jawa Timur yang menyediakan jasa pendidikan bagi calon mahasiswa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, khususnya di Kota Malang karena (a) pendidikan yang ada di perguruan tinggi di Kota Malang sudah lebih dari cukup untuk menimba ilmu yang dibutuhkan tiap orang; (b) jarak antara tempat tinggal asal dengan Kota Malang relatif dekat; dan (c) biaya hidup di Kota Malang cukup murah bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang menjadi rujukan para calon mahasiswa adalah Univeritas Negeri Malang (UM), dikarenakan kampus tersebut memiliki akreditasi B, berbasis negeri, dan biaya pendidikan relatif terjangkau. Alasan ini yang menjadi pertimbangan para calon mahasiswa memilih UM sebagai tempat menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.
Sesuai dengan Keputusan Rektor UM Nomor: 0563/Kep/H32/Pr/2008 tentang Kebijakan dan Program UM Tahun 2009, Pilar Kebijakan, Program, dan Kegiatan Tahun 2009, Butir 1) Pemerataan dan Perluasan Akses, Subbutir 1.2) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dalam Rangka Meningkatkan Daya Tampung (2009:2), penelitian ini memfokuskan pada pelayanan pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang jumlah mahasiswanya cukup tinggi, terdiri 5 (lima) jurusan terbagi dalam 8 (delapan) prodi, yaitu: Bimbingan Konseling (BK), Psikologi (Psi), Teknologi Pendidikan (TEP), Administrasi Pendidikan (AP), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), dan Pendidikan Luar Biasa (PLB).
Demi berjalannya proses perkuliahan yang baik, dosen diberikan beban kerja sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Dirjen Dikti Tahun 2010, Bab II tentang Beban Kerja dan Tugas Utama Dosen, beban kerja penuh dosen dalam 1 (satu) semester atau 1 FTE (Full Time Equivalent) secara rata-rata dapat tersebar untuk pelaksanaan berbagai tugas dengan kisaran sebagai berikut:
1. Pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 sks (75%);
2. Pengabdian pada masyarakat dan tugas penunjang paling sedikit sepadan dengan 3 sks (25%);
3. Kewajiban khusus bagi profesor sekurang-kurangnya sepadan dengan 3 sks (<25%) setiap tahun.
Beban tersebut adalah beban kerja dosen paling sedikit sebesar 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sistem kredit semester (sks), dalam 1 semester dinilai setara dengan 1 FTE, besaran sks tersebut sebagai beban kerja penuh seorang dosen. Beban kerja sebesar 1 (satu) sks dinilai setara dengan beban kerja mengajarkan satu mata ajaran berbobot 1 kredit selama satu semester kepada satu kelas mahasiswa program S1 kurang lebih sebanyak 40 orang. Beban mengajar sebesar 1 sks setara dengan 3 (tiga) jam kerja per minggu selama satu semester, sedangkan 3 jam per minggu ini terdiri dari 1 jam persiapan kuliah, 1 jam tatap muka, dan 1 jam evaluasi.
Surat keputusan (SK) Dirjen Dikti Tahun 2010 telah mengakomodasi SK Dirjen Dikti Tahun 1983, di mana kapasitas maksimal ruang kelas terdiri dari 40 mahasiswa. Kapasitas tersebut merupakan batas maksimal untuk memenuhi persyaratan proses perkuliahan, di mana dosen akan menanggung beban 1 (satu) FTE sesuai dengan kemampuannya.
Dosen sebagai tombak utama universitas dalam pelayanan pendidikan, harus memberikan layanan yang optimal kepada mahasiswanya. Namun kenyataannya jumlah dosen dan mahasiswa tidak seimbang, dikarenakan pihak kamus tidak melakukan pengangkatan dosen baru dan jumlah mahasiswa terus bertambah. Penelitian ini berdasarkan pada jumlah dosen yang kurang seimbang dengan jumlah mahasiswa saat ini di FIP, maka dilakukan perhitungan proyeksi (forecasting) untuk mengetahui jumlah yang ideal antara dosen dan mahasiswa. Sesuai dengan Dunn (1981:141) “Forecasting adalah metode analitik kebijakan untuk menghasilkan keterangan tentang akibat-akibat yang mungkin terjadi dari sejumlah tindakan di masa yang akan datang”.
Untuk memperoyeksi disesuaikan dengan jangka tahun perencanaan, berdasarkan hal tersebut semakin lama data tahun akademik sebagai dasar perhitungan maka perhitungan mendatang akan lebih akurat dan mendekati kenyataan dilapangan. Waktu tersebut idelanya diperhitungkan selama minimal 15 tahun mendatang yang termasuk perencanaan jangka panjang. Berdasarkan dari Keputusan Rektor UM Tahun 2009 di atas maka penelitian ini berusaha mewujudkan perencanaan pendidikan UM sesuai dengan visi dan misinya yang didukung oleh Beeby (1979:85) perencanaan pendidikan merupakan.
Suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijakan prioritas dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk mengembangakan potensi sistem pendidikan nasional memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sistem tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berinisiatif mengadakan penelitian tentang kebutuhan dosen di perguruan tinggi khususnya di FIP UM yang belum diteliti sebelumnya. Dengan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjawab akan kebutuhan pendidikan di FIP UM, sehingga dapat dijadikan bahan masukan untuk penyusunan rencana proyeksi kebutuhan dosen FIP UM yang realistis. Untuk skripsi ini diberi judul ‘Analisis Kebutuhan Tenaga Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Tahun Akademik 2011/2012-2025/2026’.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif-proyektif karena berusaha mendeskripsikan proyeksi besarnya jumlah dosen dan jumlah mahasiswa pada 15 tahun yang akan datang di FIP UM.
Variabel penelitian ini adalah data perkembangan dosen, data perkembangan mahasiswa, jumlah matakuliah, jumlah sks, jumlah js, jumlah offering, jumlah dosen, dan jumlah mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIP UM tahun akademik 2000/2001-2010/2011dan sajian matakuliah FIP UM tahun akademik 2004/2005-2010/2011. Digunakan rumus Time Series atau Trend dengan perhitungan regresi sederhana, Supranto (1981:115) garis trend pada dasarnya garis regresi di mana variabel bebas X merupakan variabel waktu. Rumus Garis Trend = Garis Regresi (Var X = Wkt). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder (dokumen) dari Tata Usaha (TU) FIP dan rumus FTE (Full Time Equivalent). Data yang terkumpul dilakukan proses perhitungan analisis lebih lanjut sesuai dengan rumus dan peraturan pemerintah (PP) yang berlaku.
Keterangan:
= variabel terikat/fungsi dari
= variabel bebas/deret waktu
= konstanta numerik
Keterangan:
SKS = Sistem Kredit Semester
FTE = Full Time Equivalent
Makul = Matakuliah
Tabel 1 Rasio Ideal Dosen dan Mahasiswa
Program Pendidikan
|
Beban Kerja Kuliah
|
Beban Kerja Praktikum
| ||
S0 atau S1
|
∑ mhs per kelas
|
Dalam sks
|
∑ mhs per kelas
|
Dalam sks
|
≤ 40
|
1.0
|
≤ 5
|
0.2
| |
60
|
1.3
|
15
|
0.6
| |
80
|
1.7
|
25
|
1.0
| |
100
|
2.0
|
50
|
2.0
| |
120
|
2.3
|
75
|
3.0
| |
Pembimbingan skripsi/karya tulis 4 orang mahasiswa S0 atau S1 per semester = 1 sks
|
Tabel 2 Rasio Lapangan Dosen dan Mahasiswa
Program Pendidikan
|
Beban Kerja Kuliah
|
Beban Kerja Praktikum
| ||
S0 atau S1
|
∑ mhs per kelas
|
Dalam sks
|
∑ mhs per kelas
|
Dalam sks
|
≤ 60
|
1.0
|
≤ 5
|
0.2
| |
80
|
1.3
|
15
|
0.6
| |
100
|
1.7
|
25
|
1.0
| |
120
|
2.0
|
50
|
2.0
| |
140
|
2.3
|
75
|
3.0
| |
Pembimbingan skripsi/karya tulis 4 orang mahasiswa S0 atau S1 per semester = 1 sks
|
Pada Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan rasio yang dipergunakan untuk menentukan jumlah sks satu kelas dalam satu matakuliah pada satu semester tahun akademik. Untuk lebih jelas dalam memahami metode penelitian ini, dapat dilihat pada flow chart penelitian dibawah ini.
Alur Proses Analisis Data Proyeksi
START
|
Input tahun akademik (TA), input variabel mahasiswa, input variabel dosen, input jurusan, input prodi, input pp
|
Input sajian matakuliah smstr gasal, smstr genap/TA/Jurusan
|
Input jumlah mahasiswa smstr gasal, smstr genap/TA/Jurusan
|
Pembagian rasio 40 dan rasio 60, pembagian FTE 12, 13, 14, 15, 16 sks
|
Calculator Casio Super-FX dengan Mode Reg-Expo
|
Ms. Excel 2010 dengan Metode Trend
|
Hasil Proyeksi Mahasiswa dan Proyeksi Dosen FIP Tahun Akademik 2011/2012-2025/2026
|
Keterangan
Warna hijau : proses pemasukan dan klasifikasi data (input);
Warna kuning : proses pemasukan data berdasar variabel;
Warna merah : proses perhitungan dengan rumus dan alat hitung;
Warna biru : hasil analisis secara keseluruhan.
HASIL
Hasil Analisis Deskriptif-Proyektif
Proyeksi Mahasiswa
Jumlah mahasiswa FIP dengan tahun proyeksi sebanyak 15 tahun yang akan datang sebanyak 20.507 mahasiswa. Jumlah rincian keseluruhan tahun proyeksi sebagai berikut Prodi AP dengan jumlah 4.983 mahasiswa, Prodi BK dengan jumlah 5.569 mahasiswa, Prodi PGSD dengan jumlah 2.891 mahasiswa, Prodi PG PAUD dengan jumlah 725 mahasiswa, Prodi PLB dengan jumlah 129 mahasiswa, Prodi PLS dengan jumlah 2.053 mahasiswa, Prodi Psikologi dengan jumlah 1.198 mahasiswa, dan Prodi TEP dengan jumlah 2.959 mahasiswa. Berdasarkan hasil jumlah mahasiswa untuk 15 tahun mendatang kenaikan rata-rata yang ditunjukkan antara 0% hingga 3% dari keseluruhan jumlah mahasiswa.
Proyeksi Dosen
Setelah melakukan analisis dengan menghitung rata-rata jumlah dosen yang dibutuhkan tiap tahun proyeksi dihasilkan sebagai berikut:
a. Jurusan Administrasi Pendidikan (AP)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 79 dosen, FTE 13 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 73 dosen, FTE 14 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 68 dosen, FTE 15 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 63 dosen, dan FTE 16 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 60 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 71 dosen, FTE 13 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 66 dosen, FTE 14 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 62 dosen, FTE 15 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 57 dosen, dan FTE 16 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 54 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 47 dosen, FTE 13 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 42 dosen, FTE 14 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 40 dosen, FTE 15 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 37 dosen, dan FTE 16 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 35 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 40 dosen, FTE 13 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 37 dosen, FTE 14 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 34 dosen, FTE 15 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 32 dosen, dan FTE 16 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 30 dosen.
b. Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi (BKP)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 6 dosen per tahun akademik dengan target 91 dosen, FTE 13 sebanyak 6 dosen per tahun akademik dengan target 84 dosen, FTE 14 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 78 dosen, FTE 15 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 72 dosen, dan FTE 16 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 68 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 78 dosen, FTE 13 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 72 dosen, FTE 14 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 67 dosen, FTE 15 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 62 dosen, dan FTE 16 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 59 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 57 dosen, FTE 13 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 53 dosen, FTE 14 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 49 dosen, FTE 15 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 45 dosen, dan FTE 16 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 42 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 52 dosen, FTE 13 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 47 dosen, FTE 14 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 44 dosen, FTE 15 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 41 dosen, dan FTE 16 sebanyak 3 dosen per tahun akademik dengan target 38 dosen.
c. Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah (KSDP)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 14 dosen per tahun akademik dengan target 208 dosen, FTE 13 sebanyak 13 dosen per tahun akademik dengan target 190 dosen, FTE 14 sebanyak 12 dosen per tahun akademik dengan target 178 dosen, FTE 15 sebanyak 11 dosen per tahun akademik dengan target 166 dosen, dan FTE 16 sebanyak 10 dosen per tahun akademik dengan target 156 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 11 dosen per tahun akademik dengan target 161 dosen, FTE 13 sebanyak 10 dosen per tahun akademik dengan target 149 dosen, FTE 14 sebanyak 9 dosen per tahun akademik dengan target 138 dosen, FTE 15 sebanyak 9 dosen per tahun akademik dengan target 129 dosen, dan FTE 16 sebanyak 8 dosen per tahun akademik dengan target 121 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 8 dosen per tahun akademik dengan target 114 dosen, FTE 13 sebanyak 7 dosen per tahun akademik dengan target 105 dosen, FTE 14 sebanyak 7 dosen per tahun akademik dengan target 98 dosen, FTE 15 sebanyak 6 dosen per tahun akademik dengan target 92 dosen, dan FTE 16 sebanyak 6 dosen per tahun akademik dengan target 86 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 6 dosen per tahun akademik dengan target 84 dosen, FTE 13 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 78 dosen, FTE 14 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 73 dosen, FTE 15 sebanyak 5 dosen per tahun akademik dengan target 68 dosen, dan FTE 16 sebanyak 4 dosen per tahun akademik dengan target 64 dosen.
d. Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 8 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 8 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 8 dosen, FTE 15 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen, dan FTE 16 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 8 dosen, FTE 13 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen, FTE 14 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen, FTE 15 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen, dan FTE 16 sebanyak 0 dosen per tahun akademik dengan target 1 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 16 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 14 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 14 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 14 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 14 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 14 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 11 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 11 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 11 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 11 dosen.
e. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 24 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 22 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 21 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 20 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 22 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 21 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 19 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 17 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 29 dosen, FTE 13 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 26 dosen, FTE 14 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 24 dosen, FTE 15 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 23 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 22 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 27 dosen, FTE 13 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 24 dosen, FTE 14 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 23 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 22 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 21 dosen.
f. Jurusan Teknologi Pendidikan (TEP)
Untuk 15 tahun mendatang rata-rata dosen yang dibutuhkan pada semester gasal ideal dengan FTE 12 sebanyak 2 dosen per tahun akademik dengan target 23 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 21 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 20 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 19 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen. Pada semester gasal lapangan dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 20 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 19 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 17 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 16 dosen.
Pada semester genap ideal dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 21 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 19 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 17 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 16 dosen. Pada semester genap lapangan dengan FTE 12 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 19 dosen, FTE 13 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 18 dosen, FTE 14 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 17 dosen, FTE 15 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 16 dosen, dan FTE 16 sebanyak 1 dosen per tahun akademik dengan target 15 dosen.
Keseluruhan rata-rata jumlah dosen yang dibutuhkan 15 tahun mendatang dari jumlah dosen tahun sebelumnya di FIP untuk Jurusan AP sebesar 26%, Jurusan BKP sebesar 31%, Jurusan KSDP sebesar 62%, Jurusan PLB sebesar 4%, Jurusan PLS sebesar 12%, dan Jurusan TEP sebesar 9%.
PEMBAHASAN
Proyeksi Mahasiswa
Proyeksi mahasiswa adalah suatu kegiatan memperhitungkan dua variabel yang berbeda yang menjadi dasar perhitungan. Hasil perhitungan dipergunakan untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang atau disebut forecasting. Berdasarkan jumlah mahasiswa hasil perhitungan didapatkan beberapa fenomena yang terungkap yaitu a) Prodi PGSD dan Prodi PAUD yang selama ini mendomonasi jumlah mahasiswa FIP yang besar ternyata kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun sebelumnya cenderung statis atau 0%, dan b) Prodi BK dan Prodi AP mengalami kenaikan jumlah mahasiswa masing-masing sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Fenomena tersebut didukung oleh pendapat Dunn (1981:141) “Forecasting adalah metode analitik kebijakan untuk menghasilkan keterangan tentang akibat-akibat yang mungkin terjadi dari sejumlah tindakan di masa yang akan datang”.
Metode proyeksi dalam perhitungan jumlah mahasiswa menggunakan metode time series atau trend yang jangka waktunya 15 tahun. Analisa time series memberikan pola penggerak atau pertumbuhan jumlah mahasiswa dengan pola deret waktu, peneliti berusaha meramalkan bagaimana keadaan jumlah mahasiswa FIP tahun yang akan datang. Jangka waktu 15 tahun termasuk dalam perencanaan jangka waktu panjang sebagaimana pendapat Sa’ud dan Makmun (2007:3) perencanaan merupakan “rangkaian proses kegiatan yang dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang”, yaitu dalam jangka waktu tertentu (1, 3, 5, 10, 15, 25, 40, dan 50 tahun) yang akan datang.
Besarnya jumlah mahasiswa FIP seharusnya diperhitungkan sesuai perencanaan pendidikan yang dimiliki oleh FIP terhadap nilai kebutuhan mahasiswa yang diinginkan. Besar kecilnya jumlah mahasiswa FIP dapat dikontrol mulai dari penetapan daya tampung maksimal Prodi, dalam tahap need assessment (Banghart and Trull, dalam Sa’ud, 2007:24) yaitu:
Melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal harus cermat, karena fungsi kajian akan memberi masukan tentang: (a) pencapaian program sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.
Sebagaimana dari fungsi manajemen adalah untuk merencanakan, mengorganisasi, pelaksanaan, dan pengawasan serta evaluasi memberikan petunjuk terhadap program pendidikan yang dilaksanakan di FIP tahun yang akan datang.
Jadi FIP dalam kenyataannya kurang melakukan tindakan pembatasan daya tampung mahasiswa setiap Prodi, hal ini dibuktikan dalam Katalog FIP UM (2008:455) menyatakan Jurusan KSDP merupakan gabungan dari 3 sekolah keguruan di Malang dan Blitar dengan IKIP Malang tahun 1991serta adanya Prodi baru pada tahun 2000. Hal tersebut menyumbang jumlah mahasiswa cukup besar hingga sekarang, bahkan statis hasil proyeksinya yang menandakan pemenuhan layanan pendidikan perlu ditingkatkan . Tindakan yang dapat dilakukan oleh UM khususnya FIP adalah melakukan seleksi calon mahasiswa lebih ketat sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan mempertimbangkan kapasitas daya tampung masing-masing Prodi.
Proyeksi Dosen
Sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki oleh seseorang yang ada dalam dirinya yang belum didayagunakan secara maksimal untuk melakukan sebuah inovasi di masa yang akan datang. Sumber daya manusia yang peranannya penting di perguruan tinggi adalah dosen, sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 menyatakan “dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masayarakat”.
Sejalan dengan amanat tersebut jumlah dosen di FIP kurang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan layanan pendidikan, disebabkan jumlah mahasiswa dan dosen tidak seimbang. Sekarang jumlah dosen FIP sebanyak 195 dosen, jumlah tersebut kurang memadai dibandingkan jumlah mahasiswa yang besar. Pengelolaan kebutuhan dosen kurang optimal dimana banyak dosen merangkap matakuliah dan melakukan tugas dinas luar kampus yang menyita waktu perkuliahan, menyebabkan mahasiswa kurang mendapatkan pendidikan yang maksimal. Hal ini bertentangan dengan Umar (2004:3) MSDM adalah “bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia dengan tugas untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya”.
Banyaknya kegiatan dosen selain melakukan tugas pengajaran berakibat pada bertambahnya beban kerja dosen. Kepuasan dosen dalam melaksanakan tugas pendidikan dan penelitian yang kurang baik berimbas pada tingkat mutu pendidikan perguruan tinggi. Perencanaan MSDM khususnya di FIP untuk penambahan jumlah dosen, kualifikasi dan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan dibidangnya masing-masing yang mengalami kekurangan jumlah dosen. Keberadaan dosen di perguruan tinggi menentukan berjalannya perkuliahan yang baik, didukung pendapat Riva’i (2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasional, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaanya dan memajukan di masa yang akan datang”.
Jumlah dosen yang kurang memadai, memacu peneliti untuk melakukan penelitian tentang kebutuhan dosen di FIP. Untuk melakukan kegiatan penelitian memerlukan langkah-langkah perencanaan MSDM (Jackson dan Shculer, 1987:34) sebagai berikut.
a. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan;
b. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia;
c. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia;
d. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan;
e. Kesenjangan dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam perencanaan SDM.
Berdasarkan langkah di atas peneliti mengumpulkan data berupa sajian matakuliah selama 7 tahun mulai tahun akademik 2004/2005 sampai dengan 2010/2011. Data tersebut kurang memadai untuk perhitungan proyeksi, peneliti hanya memperoleh data tersebut dikarenakan TU FIP sebagai lokasi penelitian mengalami kendala teknis dan perijinan yang tidak disetujui oleh beberapa kantor bagian pusat informasi untuk mendapatkan data akademik 2000/2001 samapai dengan 2003/2004. Minimal jumlah data yang baik untuk diolah sebanyak 10 tahun, sebab hasil perhitungan akan mendekati relevansi di lapangan.
Perhitungan proyeksi jumlah dosen menggunakan metode time series atau trend yang sama dipergunakan dalam perhitungan jumlah mahasiswa FIP. Sebelumnya peneliti melakukan perhitungan FTE dosen sebagai dasar pengolahan data. Landasan hukum untuk menghitung FTE adalah SK Dirjen Dikti Republik Indonesia Nomor 48/DJ/KEP/1983 Pasal 1, Pasal 2, dan Pasal 4; dan Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi 2010 Bab 2 Poin A.
Keseluruhan inti dari landasan tersebut yaitu (a) kapasitas lapangan atau maksimal ruang kelas sebesar 40 orang; dan (b) beban kerja dosen minimal 12 SKS dan maksimal 16 SKS. Berdasarkan data yang ada, pada analisis awal mendapatkan jumlah sajian sks beberapa jurusan cukup besar per tahun akademik, kapasitas ruang kelas melebihi batas maksimal 40 mahasiswa, dan banyak dosen yang merangkap beberapa matakuliah.
Pada saat ini pelaksanan perkuliahan di FIP terjadi peyimpangan terhadap landasan hukum tersebut. Penyimpangan ini mengakibatkan efektifitas dan efisien si dalam perkuliahan kurang maksimal, misalnya saat ini banyak kelas kosong yang tidak terpakai untuk perkuliahan karena terjadi pemampatan jumlah mahasiswa dalam satu kelas satu matakuliah lebih dari 40 mahasiswa, secara terdaftar untuk satu angkatan jumlah mahasiswa misalnya Jurusan AP pada angkatan 2007 mencapai 120 mahasiswa. Namun di lapangan satu offering berisi 60 mahasiswa, ini merupakan cermin dari tidak terlaksananya penetapan daya tampung satu jurusan dalam satu kelas yang berakibat membludaknya jumlah mahasiswa serta bertambahanya beban mengajar dosen. Sebaiknya 120 mahasiswa tersebut dibagi dalam 3 (tiga) offering yang masing-masing kelas berisi 40 mahasiswa, nantinya akan mempermudah dalam perhitungan FTE dosen dan pembatasan daya tampung jurusan di tahun yang akan datang.
Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa FIP mengalami defisit dosen dari perhitungan proyeksi yang dilakukan peneliti. Dosen FIP sebanyak 195 pada tahun akademik 2010/2011 hampir sepadan jumlahnya dengan proyeksi satu tahun akademik Jurusan KSDP. Sungguh patut disayangkan sebagai fakultas yang memfokuskan diri sebagai pencetak tenaga didik dan tenaga pengajar, jumlah dosen tidak memadai dengan jumlah mahasiswanya untuk proses perkuliahan. Fakta di lapangan mengatakan yang sama bahwa kekurangan dosen ini disebabkan banyak dosen melaksanakan tugas dinas keluar kota atau menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi swasta.
Fakta yang mengherankan lagi bahwa dosen saat ini menanggung beban FTE lebih dari 16 SKS untuk kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, masih ditambah lagi dengan tugas dari pemerintah pusat yang mengharuskan dosen keluar pulau. Hal yang disebutkan tadi adalah gambaran singkat bagaimana keadaan mahasiswa dalam kelas yang melebihi kuota selama masa studi dan ditambah lagi dengan ketidakhadiran dosen dalam kelas, ini mengakibatkan suasana dalam kelas kurang nyaman dan kurang harmonisnya hubungan mahasiswa dengan dosen.
Pembantu Rektor I UM yang membawahi bidang akademik semestinya mengetahui keadaan proses perkuliahan di kampus yang berjalan diluar ketentuan peraturan. Namun belum ada tindak lanjut yang nyata dalam membenahi hal tersebut atau memberikan instruksi sementara dalam pembatasan daya tampung mahasiswa dan sks sajian matakuliah yang banyak tapi tidak didukung dengan ketersediaan dosen di FIP. Peraturan dari Dirjen Dikti tersebut bila tidak dilaksanakan sesuai dengan amanat yang telah diberikan, maka akan terus terjadi kenaikan jumlah mahasiswa di tahun mendatang dan kesemrawutan sajian matakuliah serta bertambahnya sks yang dibebankan pada dosen.
Strategi yang bisa dilakukan saat ini untuk mengisi kekurangan dosen dengan cara yaitu merekrut dosen honorer dari luar pihak FIP, memberdayakan mahasiswa yang berprestasi baik menjadi asisten dosen sementara, melakukan penambahan dosen dari tahun ke tahun secara bertahap, dan mendatangkan dosen dari fakultas lain untuk mengajar matakuliah diluar substansi Prodi masing-masing. Untuk proses perkuliahan yang lebih baik seharusnya FIP mulai membenahi database sajian matakuliah yang digolongkan berdasarkan Prodi, melakukan penataan ulang pada batas kapasitas ruang kelas dan daya tampung jurusan, dan setiap Prodi membuat profil dosen tentang kemampuan kompetensi yang dimilikinya.
Penelitian ini hanya mencakup Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai objek penelitian dikarenakan beberapa tahun kebelakang jumlah mahasiswa yang besar daripada fakultas yang lain dan jumlah dosen yang kurang memadai untuk proses perkuliahan. Penelitian ini masih banyak kekurangan terutama jumlah data sajian matakuliah kurang dari 10 tahun akademik dan sebelumnya kajian tentang analisis kebutuhan dosen di UM sedikit. Oleh sebab itu, peneliti berusaha menyajikan hasil analisis sebaik mungkin dengan keterbatasan yang ada, sehingga suatu waktu penelitian ini dibutuhkan dalam kebijakan UM, maka penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai bahan kajian kebijakan.
Untuk pengadaan tenaga dosen di universitas sebenarnya tidak terkendala dengan Moratorium PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang dilakukan oleh pemerintah. Peraturan tersebut hanya berlaku kepada aparatur negara di tingkat kantor pemerintahan, tidak di tingkat pendidikan. Seperti liputan Zubaidah (Koran SI, 29 September 2011):
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menjamin pengangkatan guru dan dosen tetap akan berlangsung walau ada moratorium pegawai negeri sipil (PNS). Mendiknas menjelaskan, pengangkatan itu tidak sembarang dilakukan karena proses perekrutannya akan disesuaikan dengan kebutuhan bidang yang diperlukan.
Liputan di atas menjelaskan bahwa moratorium pns tidak berlaku untuk perekrutan guru dan dosen, namun seleksi yang dilakukan harus ketat. Hal ini sejalan dengan penelitian ini yang menggambarkan seberapa besar kebutuhan tenaga pengajar di universitas disesuaikan dengan jumlah kenaikan mahaiswa per tahunnya.
Untuk rasio dosen dan mahasiswa di FIP berkisar antara 1 (satu) dosen berhadapan dengan 23 hingga 70 mahasiswa, lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 26. Rasio tersebut menunjukkan belum meratanya distribusi dosen terhadap mahasiswa dalam satu kelas matakuliah yang dalam peraturan sebesar 1:40 dan dilapangan mayoritas melebihi rasio tersebut yang berakibat bertambahnya beban kinerja dosen.
Penambahan dosen sebesar 9-62% untuk tiap jurusan di FIP dan pemerataan daya tampung wajib dilaksanakan dengan mengacu pada SK Rektor UM Nomor 0563/KEP/H32/PR/2008 Pasal 1 Pemerataan dan Perluasan Akses, Ayat 1.2 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dalam Rangka Meningkatkan Daya Tampung yang telah ditetapkan oleh Rektor UM. Hal tersebut perlu dilaksanakan karena UM sebagai tujuan mahasiswa melanjutkan masa studi, sepatutnya memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik agar mutu pendidikan khususnya di perguruan tinggi dapat dicapai maksimal dan meningkatnya kualitas pendidikan nasional di Indonesia.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proyeksi selama 15 tahun mendatang jumlah mahasiswa yang terdaftar di Falkutas Ilmu Pendidikan (FIP) dari tahun sebelumnya mengalami kenaikan dengan rata-rata per tahun akademik untuk Prodi AP sebesar 2% sebanyak 166 mahasiswa, Prodi BK sebesar 2% sebanyak 186 mahasiswa, Prodi Paud sebesar 0% sebanyak 24 mahasiswa, Prodi PGSD sebesar 0% sebanyak 96 mahasiswa, Prodi PLB sebesar 3% sebanyak 4 mahasiswa, Prodi PLS sebesar 2% sebanyak 68 mahasiswa, Prodi PSI sebesar 1% sebanyak 40 mahasiswa, dan Prodi TEP sebesar 2% sebanyak 99 mahasiswa.
2. Proyeksi selama 15 tahun mendatang jumlah dosen mengalami peningkatan dengan mengambil titik tengah kebutuhan dosen yang harus dipenuhi oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Rata-rata penambahan jumlah dosen untuk Jurusan Administrasi Pendidikan (AP) pada semester gasal sebanyak 4 hingga 5 dosen, pada semester genap sebanyak 2 hingga 3 dosen; Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi (BKP) pada semester gasal sebanyak 4 hingga 6 dosen, pada semester genap sebanyak 3 hingga 4 dosen; Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah (KSDP) pada semester gasal sebanyak 8 hingga 13 dosen, pada semester genap sebanyak 4 hingga 8 dosen; Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) pada semester gasal sebanyak 0 dosen, pada semester genap sebanyak 1; Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada semester gasal sebanyak 1 hingga 2 dosen, pada semester genap sebanyak 1 hingga 2 dosen; dan Jurusan Teknologi Pendidikan (TEP) pada semester gasal sebanyak 1 hingga 2 dosen, pada semester genap sebanyak 1 hingga 2 dosen.
Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut.
1. Pada proyeksi jumlah mahasiswa tahun mendatang masih cukup besar pada Jurusan KSDP di FIP, dikarenakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga Pendidikan yang sedang membutuhkan tenaga didik (guru) lebih banyak. Hal ini mengakibatkan membludaknya jumlah mahasiswa pada jurusan tersebut, yang nantinya setelah menyelesaikan masa studi dapat melanjutkan berkerja sebagai guru atau pamong dan berlokasi tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menampung mahasiswa perlu melakukan penataan ruang kelas yang ideal sesuai aturan yaitu kapasitas maksimal 40 mahasiswa dalam satu matakuliah, nantinya mahasiswa bisa melaksanakan perkuliahan dengan baik.
2. Berdasarkan hasil proyeksi jumlah mahasiswa pada Jurusan BK menunjukkan potensi kenaikkan jumlah mahasiswa yang besar 15 tahun mendatang. Kenaikkan tersebut patut diwaspadai karena rata-rata per tahun akademik melebihi Jurusan PGSD. Tahun mendatang sebaiknya FIP mempersiapkan jumlah ruang kelas yang tersedia untuk kemungkinan membludaknya jumlah mahasiswa BK, meskipun pada fakta di lapangan jumlah kenaikannya tidak terlalu signifikan, persiapan tersebut berdampak positif untuk penataan pengguanaan ruang kelas di FIP.
3. Jumlah dosen tahun proyeksi 2012/2013 lebih besar daripada jumlah dosen saat ini. Jumlah tersebut mengalami ketimpangan dikarenakan jumlah dosen saat ini dibebani FTE yang melebihi aturan yang berlaku dan sajian matakuliah yang cukup banyak sehingga dosen merangkap pengajaran matakuliah lainnya di luar kompetensi yang dimiliki maka untuk nenutupi kekurangan dosen, jurusan merekrut dosen honorer.
4. Dalam mengajar salah satu matakuliah, seorang dosen dihadapkan pada jumlah mahasiswa yang cukup banyak bahkan melebihi kapasitas kelas dan dosen terpaksa menambah jam perkuliahan di luar sajian matakuliah. Diharapkan ketua jurusan dan sekertaris jurusan di FIP dapat mengurangi beban tugas mengajar dosen dengan menyesuaikan FTE maksimal 16 sks dan menambah dosen baru untuk menanggung beban FTE sisa pengurangan pada dosen sebelumnya.
Saran
Memperhatikan implikasi penelitian tersebut, pada akhirnya peneliti memberi saran-saran berikut:
1. Bagi Rektor Universitas Negeri Malang, hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengubah pola perencanaan pendidikan yang lebih baik agar rencana yang telah tersusun dalam visi misi UM sesuai dengan tujuan pendidikan. Melalui perencanaan yang matang akan menghasilkan dosen yang berkompeten dibidangnya dan mahasiswa yang berprestasi.
2. Bagi Dekan FIP UM, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kebutuhan dosen FIP yang mana sejauh ini masih mengalami defisit dosen yang akan berimbas pada proses perkuliahan. Proyeksi penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai pengajuan penambahan dosen untuk FIP.
3. Bagi Ketua Jurusan, untuk meninjau kembali beban kerja dosen sesuai dengan FTE 2010 agar dosen dapat mengembangkan kompetensi di bidang keahliannya serta bersinergi dengan sekertaris jurusan untuk menghitung secara nyata kondisi mengajar dosen di lapangan dan mengeluarkan sajian matakuliah yang teratur.
4. Bagi Kepala Tata Usaha FIP, untuk menata kembali sistem database akademik mulai berdirinya UM sebagai universitas negeri yang menjadi pilihan calon mahasiswa melanjutkan studi, serta melakukan inventaris semua sarana dan prasarana perkuliahan yaitu jumlah kelas dan kapasitas daya tampung, jumlah laboratorium dan kapasitas daya tampung, dan membatasi daya tampung apabila melebihi batas.
5. Bagi peneliti lain, diharapkan mampu meneliti tentang faktor-faktor membludaknya jumlah mahasiswa baru di FIP, membuat penelitian yang relevan dengan penelitian ini untuk fakultas lain di UM, membuat penelitian tentang efektifitas penggunaan ruang kelas di FIP dan spesialisasi matakuliah oleh dosen, serta mengkaji tentang keputusan pemerintah dan rektor dalam penambahan jumlah dosen.
6. Bagi Akademisi Manajemen Pendidikan, untuk bersinergi dengan Dekan FIP UM dengan memberikan advokasi terkait perihal apa saja yang harus dilakukan dalam memaksimalkan sumber daya manusia sebagai wujud perencanaan pendidikan di FIP.
DAFTAR RUJUKAN
Beeby, C. E. 1979. Asseement of Indonesian Education a Guide in Planning. Wellington: New Zaelan Council for Educational Research and Oxford University Press.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1983. Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi Negeri Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta: Dikti.
Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Jakarta: Dikti.
Dunn, W. N. 1981. Public Policy Analysis (An Introduction). Pittsburgh Pensylvania: University of Pittsburgh.
Jackson, M & Schuler, R. S. 1987. Personnel and Human Resources Management. Ed 3. Minnesota: West Publishing Company.
Katalog Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. 2008. Malang: FIP UM.
Keputusan Rektor UM. 2009. Kebijakan dan Program Universitas Negeri Malang Tahun 2009. Malang: UM.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Riva’i, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Radja Grapindo Persada.
Sa’ud, U. S. & Makmun, A.S. 2007. Perencanaan Pendidikan suatu Pendekatan Komprehensif. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Supranto, J. 1981. Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan. Jakarta: PT. Gramedia.
Umar, H. 2004. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zubaidah, N. 2011. Moratorium PNS Tak Berlaku Untuk Guru dan Dosen. Jakarta: Koran SI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar