Label

Rabu, 13 Juni 2012

Jenis Kegiatan Ekstrakulikuler

Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Sesuai dengan pengalaman dan observasi yang telah di lakukan maka diketahui bahwa jenis klasifikasi ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah berbeda-beda sesuai dengan kemampuan sekolah tersebut. Klasifikasi jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut: (a) kegiatan yang spesifik terbatas dan khusus olah raga dan kesenian, (b) kegiatan campuran, tetapi terpilih, terutama disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan (c) kegiatan berkompetitif dan non-kompetitif. Jika dilihat dari macamnya maka ekstrakurikuler meliputi: pramuka, seni tari, PMR (Palang Merah Remaja), olah raga, keagamaan, komputer, PA (Pecinta alam).
Meskipun kegiatan tersebut berlabel ekstrakurikuler namun tak jarang dalam pelaksanaannya diwajibkan bagi siswanya baik salah satu ataupun secara keseluruhan. Semisal ekstrakurikuler komputer yang hampir di setiap sekolah diwajibkan untuk mengikutinya, sedangkan untuk ekstrakurikuler yang lainnya diwajibkan mengikuti tetapi dengan memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah memang tidak terdapat ketentuan khusus yang mengatur untuk pelaksanaannya. Tetapi dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan tambahan ilmu dan ketrampilan yang dibutuhkan siswa sesuai dengan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai. Meskipun saat ini kebanyakan ekstrakurikuler lebih banyak memuat ketrampilan dalam hal potensi kemasyarakatan dan penunjang bidang studi namun suatu saat perlu dikembangkan potensi pada suatu bidang ketrampilan kerja utamanya dilakukan untuk membekali siswa yang tidak akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Ketentuan-ketentuan yang perlu diatur dalam pelaksanaan ekstrakurikuler adalah ketentuan yang berkaitan dengan waktu penyelenggaran ekstrakurikuler, alat-alat sarana dan prasarana yang tersedia atau dapat disediakan, potensi siswa, kemasyarakatan (kecenderungan masyarakat) dan potensi dunia kerja serta yang tidak kalah penting adalah partisipasi siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler.
Waktu pelaksanaan ekstrakurikuler harus diatur dengan baik agar tidak mengganggu dengan jalannya pelajaran. Pelaksanaan rutinnya juga harus diatur yang meliputi: kapan (hari yang ditentukan atau mungkin ada jadwal tambahan), berapa kali dilaksanakan (setiap seminggu sekali atau satu bulan sekali) dan koordinasi peserta dan Pembina.
Alat-alat sarana dan prasarana yang tersedia dan dapat disediakan. Sarana yang tersedia adalah sarana yang sudah ada sehingga tidak perlu lagi melakukan pengadaan barang sedangkan sarana dan prasarana yang dapat disediakan adalah sarana dan prasarana yang belum tersedia namun sekolah sanggup untuk melakukan pengadaan baik alat maupun non-alat. Sarana dan prasarana sangat menunjang dalam kelancaran kegiatan. Sarana dan prasana yang dimaksud adalah alat-alat, kurikulum, dan ruang/tempat.
Potensi siswa dalam pengadaan ekstrakurikuer menjadi yang paling utama. sebab dalam ekstrakurikuler yang menjadi sasaran adalah siswa dan juga yang membedakan antara ekstakurikuler dengan kegiatan lain di sekolah adalah dikembangkannya potensi siswa.
Siswa merupakan calon penerus bangsa dan juga pada akhirnya akan turun menjadi masyarakat sehingga ia harus mampu bermasyarakat. Dalam menjalani hidup bermasyarakat tentunya seorang siswa harus mampu berinteraksi dalam setiap kegiatan, budaya dan nilai di masyarakat. Untuk itu maka perlu diadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kecenderungan di masyarakat. Misalnya masyarakat sekitar sekolah atau tempat tinggalnya cenderung taat beragama. Maka perlu diadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti membaca dan menulis al-qur’an, sehingga selain pandai dalam bidang akademik siswa juga pandai dalam bidang agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menunjang pelajaran agama di sekolah.
Karena dalam ekstrakurikuler yang menjadi sasaran adalah siswa maka dalam pelaksanaannya pun harus memperhitungkan partisipasi siswa. Sehingga nanti tidak sampai terjadi ekstrakurikuler tetapi tidak mempunyai partisipan. Partisipasi siswa dalam ekstrakurikuler akan terlaksana apabila ekstrakurikuler tersebut juga menjawab atau menutup kebutuhan siswa baik kebutuhan jasmaniah, kepribadian maupun sosial. Karena pada dasarnya setiap anak tidak ada yang memiliki kebutuhan yang sama. Sehingga perlu disikapi secara bijaksana agar dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang. 
Memang pada dasarnya ekstrakurikuler diadakan untuk pendewasaan siswa dalam bermasyarakat tetapi untuk tindak lanjut sekarang ini perlu juga diperhitungkan sebagai tambahan untuk mendewasakan dan menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam dunia kerja sehingga nanti saat siswa lulus dari pendidikan sekolah siswa mempunyai ketrampilan untuk bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar