Beberapa Definisi Teaching (Pembelajran)
Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu
dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang
mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar supaya
peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta
didik. Pengajaran memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan
adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Gagne dan Briggs (1979:3) instruction atau pembelajaran adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal.
Menurut Eggen & Kauchak (1998) ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap
lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan
dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan
kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
2. Guru
menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya
didasarkan pada pengkajian,
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian
arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi,
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi
pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang
bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.
Pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran adalah
adanya perubahan perilaku dalam diri individu (walaupun tidak semua perubahan
perilaku individu merupakan hasil pembelajaran).
Pembelajaran adalah suatu proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas dari
peserta didik (pelajar) dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan.
Perubahan wawasan tentang hahekat belajar dan
mengajar mendorong pula terjadinya perubahan penggunaan istilah yang berkait dengan terminologi mengajar.
Mengajar-Pengajaran dalam kurikulum 1975, dan 1984 digunakan istilah
instruksional. Kata instruksional itu
sendiri diambil dari istilah instruction yang diartikan belajar-mengajar.
Istilah belajar-mengajar itu sendiri dimaknai sebagai proses interaktif antara
guru dan siswa, yang berbeda dengan istilah mengajar yang konotasinya hanya guru
yang aktif. Kata instruksional selanjutnya dalam kurikulum 1994, tidak lagi
digunakan dan diganti menjadi
pembelajaran. Perubahan makna tentang hakekat belajar-mengajar, dilatari
oleh perubahan peranan guru dalam proses pembelajaran. Dalam menjalankan perannya
di samping menyampaikan informasi, tugas guru di kelas adalah juga mendiagnosis
kesulitan belajar siswa, menyeleksi material belajar, mensupervisi kegiatan belajar,
menstimulasi interaksi belajar siswa, memberikan bimbingan belajar,menggunakan
multi media, strategi dan metode. Peranan guru juga menunjukkan film, mengajak
diskusi, mengajukan pertanyaan, mediator debat, menyelenggarakan field trip,
simulasi dan berbagai peranan lainnya (Simpson; Anderson , 1981-60). pembelajaran pada dasarnya adalah berkenaan
dengan hal membelajarkan anak. Dalam pada itu, peranan guru tidak lain adalah memfasilitasi
terjadinya belajar pada diri anak. Perlu digarisbawahi bahwa
perubahan-perubahan perilaku siswa sebagai indikator hasil belajarnya, adalah
akibat keaktifan yang dilakukan anak sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan
belajarnya. Guru dalam berbagai perannya
hanyalah sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memfasilitasi terjadinya
aktivitas belajar. Oleh karena itu, maka istilah instruksional, yang bermakna
proses interaktif guru-siswa, digantikan dengan istilah pembelajaran,
dengan makna sebagai proses penciptaan lingkungan yang merangsang terjadinya
proses belajar pada diri anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar