Label

Selasa, 24 Januari 2012

FILSAFAT PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat terdiri atas dua suku kata, philos dan Sophia. Pilos di terjemahkan dengan istilah cinta dan Sophia sama artinya dengan kebijaksanaan.Dari dua suku kata tersebut dapat di simpulkan bahwa filsafat adalah cinta kepada kebijaksanaan. Dapat juga di artikan bahwa filsafat berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya.
Administrasi yaitu suatu bentuk pengorganisasian dan pengerahan seluruh sumber daya manusia beserta materialnya atas dasar rasionalisme untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya. Organisasi sendiri bermakna persekutuan dari dua orang atau lebih yang terikat secara formal untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur penting dalam administrasi di antaranya tujuan, dua orang atau lebih, tugas, sarana dan prasarana.
Perkembangan administrasi dan manajemen adalah suatu ilmu yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Karena di dalam administrasi terdapat manajemen yang berfungsi sebagai motor penggerak jalannya administrasi. Banyak hal yang membedakan administrasi dengan manajemen.diantaranya yang tergabung dalam administrasai meliputi seni, kebijakan, nilai, strata yang berada di atas manajemen, eselon, strategi, qualitative, orang, reflektif, dan generalism. Dalam manajemen meliputi bidang keilmuan eksekusi, fakta, kedudukannya di bawah dari administrasi, eselon, takti, quantitative, material, aktif dan sosialis. Dari perbedaan di atas dapat kita simpulkan bahwa administrasi sangat berhubungan erat dengan manajemen dari point-point perbedaan yang kita baca dan kita hubungkan. Manajemen merupakan mesin penggerak dari administrasi.
        Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
B. Rumusan Masalah
a.       Apa peranan kepemimpinan dalam organisasi?
b.   Apa saja tipe-tipe kepemimpinan?
c.   Bagaimana timbulnya seorang pemimpin yang baik?
C. Tujuan
a.   Untuk mengetahui peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi
b.   Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan
c.   Untuk mengetahui bagaiman menjadi pemimpin yang baik dalam menejemen pendidikan






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peranan Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) merupakan inti daripada manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat manusia dan alat-alat lainnya dalam suatu organisasi.
Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pimpinan, yaitu:
            1.      Top managemen yang juga sering disebut dengan ”administrative manajement
            2.      Kelompok pimpinan tingkat menengah disebut dengan ”middle manajement
            3.      Kelompok pimpinan tingkat bawahan yang dikenal dengan ”lower manajement”.
Setiap pimpinan, pada tingkat apapun bekerja selalu memerlukan dua macam keterampilan (skill), yaitu technical skills dan managerial skills.
Kepemimpinan seseorang harus diakui dan diterima oleh para bawahannya, sehingga wewenangnya untuk memimpin, keinginan-keinginannya yang hendak direalisasikan, dimanifestasikan oleh kerelaan dan kemampuan bawahan untuk melaksanakannya sesuai dengan keinginan pemimpin tersebut
Tugas terpenting dan terutama seorang pemimpin ialah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan menggerakkan sumber-sumber material. Ciri-ciri seorang pemimpin yaitu sebagai berikut:
1.      Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya
2.      Berpengetahuan luas
3.      Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya
4.      Mengetrahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari pada tujuan yang hendak dicapai
5.      Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar
6.      Gemar dan cepat mengambil keputusan
7.      Objektif dalam arti dapat menguasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio
8.      Adil dalam memperlakukan bawahan
9.      Menguasai prinsip-prinsip human relations. 
10.  Menguasai teknik-teknik berkomunikasi
11.  Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya
12.  Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi.
B.     Tipe-tipe pemimpin
1.      Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
a.       Menganggap organisasi saebagai milik pribadi
b.      Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c.       Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
e.       Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
f.       Dalam tindakan penggerakannyasering mempergunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).
2.      Tipe Militeristis
Seorang pemimpin tipe militeristis berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
a.       Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan
b.      Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya
c.       Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
d.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e.       Sukar menerima kritikan dari bawahannnya
f.       Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3.      Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang peternalistis ialah seorang yang:
a.       Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
b.      Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
c.       Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
d.      Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif
e.       Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
f.       Sering bersikap maha tahu
4.      Tipe Kharismatis
Pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Ada yang beranggapan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan ghaib (supernatural powers), kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk kharisma. 
5.      Tipe Demokratis
Pengetahuan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern, karena:
a.       Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitiktolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia
b.      Selalu berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan pribadi dari para bawahannya
c.       Senang menerima saran, pendapatdan bahkan kritik dari bawahannya
d.      Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan
e.       Dengan ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya
f.       Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
g.      Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
C.    Timbulnya Seorang Pemimpin Yang Baik
Ada beberapa teori timbulnya seseorang pemimpin yang dikemukakan oleh para ahli teori kepemimpinan, antara lain:
1.      Teori Genetis (hereditary theory)
2.      Teori Sosial
3.      Teori Ekologis
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                i.       



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam situasi tertentu. Suatu organisasi dapat dikatakan sukse atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi itu. Setiap pemimpin, pada tingkatan apapun memerlukan dua macam keterampilan (skills), yaitu technical skills dan managerial skills. Tugas terpenting dan terutama dari seorang pemimpin ialah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan menggerakkan sumber-sumber material. Beberapa tipe pemimpin dalam berbagai bentuk organisasi yaitu yang pertama tipe pemimpin yang otokratis, jika dilihat dari sifat-sifatnnya tipe pemimpin otokratis ini tidak tepat untuk suatu organisasi modern dimana hak-hak asasi manusia yang menjadi bawahan itu harus dihormati.
Kedua pemimpin yang militeristis, bukan seorang pemimpin yang ideal jika dilihat dari sifat-sifatnya. Ketiga pemimpin yang paternalistis, tipe pemimpin ini dalam keadaan tertentu sangat diperlukan, akan tetapi sifat-sifatnya yang negatif mengalahkan sifat-sifatnya yang positif. Keempat tipe pemimpin yang kharismatis, pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Kelima tipe pemimpin yang demokratis, tipe pemimpin ini paling ideal, akan lebih baik lagi jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.  Jadi setiap orang yang disebut pemimpin harus selalu berusaha untuk memiliki sebanyak mungkin sifat-sifat kepemimpinan yang baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar