BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat terdiri atas dua suku kata, philos dan
Sophia. Pilos di terjemahkan dengan istilah cinta dan Sophia sama artinya
dengan kebijaksanaan.Dari dua suku kata tersebut dapat di simpulkan bahwa
filsafat adalah cinta kepada kebijaksanaan. Dapat juga di artikan bahwa
filsafat berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya.
Administrasi yaitu suatu bentuk pengorganisasian
dan pengerahan seluruh sumber daya manusia beserta materialnya atas dasar
rasionalisme untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya. Organisasi
sendiri bermakna persekutuan dari dua orang atau lebih yang terikat secara
formal untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur penting dalam administrasi
di antaranya tujuan, dua orang atau lebih, tugas, sarana dan prasarana.
Perkembangan administrasi dan manajemen adalah
suatu ilmu yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Karena di dalam
administrasi terdapat manajemen yang berfungsi sebagai motor penggerak jalannya
administrasi. Banyak hal yang membedakan administrasi dengan
manajemen.diantaranya yang tergabung dalam administrasai meliputi seni,
kebijakan, nilai, strata yang berada di atas manajemen, eselon, strategi,
qualitative, orang, reflektif, dan generalism. Dalam manajemen meliputi bidang
keilmuan eksekusi, fakta, kedudukannya di bawah dari administrasi, eselon, takti,
quantitative, material, aktif dan sosialis. Dari perbedaan di atas dapat kita
simpulkan bahwa administrasi sangat berhubungan erat dengan manajemen dari
point-point perbedaan yang kita baca dan kita hubungkan. Manajemen merupakan
mesin penggerak dari administrasi.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan
sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa
sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai
petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya
serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan
upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk
mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan
tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen
atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan
manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk
menjadi seorang pemimpin.
B. Rumusan Masalah
a. Apa peranan kepemimpinan dalam organisasi?
b. Apa saja tipe-tipe
kepemimpinan?
c. Bagaimana timbulnya
seorang pemimpin yang baik?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui
peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi
b. Untuk mengetahui
tipe-tipe kepemimpinan
c. Untuk mengetahui
bagaiman menjadi pemimpin yang baik dalam menejemen pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) merupakan inti daripada
manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan
alat-alat manusia dan alat-alat lainnya dalam suatu organisasi.
Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pimpinan, yaitu:
1.
Top
managemen yang juga sering disebut dengan ”administrative
manajement”
2.
Kelompok
pimpinan tingkat menengah disebut dengan ”middle
manajement”
3.
Kelompok
pimpinan tingkat bawahan yang dikenal dengan ”lower manajement”.
Setiap pimpinan, pada tingkat apapun bekerja
selalu memerlukan dua macam keterampilan (skill), yaitu technical skills dan managerial skills.
Kepemimpinan seseorang harus diakui dan diterima
oleh para bawahannya, sehingga wewenangnya untuk memimpin,
keinginan-keinginannya yang hendak direalisasikan, dimanifestasikan oleh
kerelaan dan kemampuan bawahan untuk melaksanakannya sesuai dengan keinginan
pemimpin tersebut
Tugas terpenting dan terutama seorang pemimpin
ialah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan menggerakkan
sumber-sumber material. Ciri-ciri seorang pemimpin yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai
dengan tugasnya
2. Berpengetahuan luas
3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan
berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya
4. Mengetrahui dengan jelas sifat hakiki dan
kompleksitas dari pada tujuan yang hendak dicapai
5. Memiliki stamina (daya kerja) dan
entusiasme yang besar
6. Gemar dan cepat mengambil keputusan
7. Objektif dalam arti dapat menguasai emosi
dan lebih banyak menggunakan rasio
8. Adil dalam memperlakukan bawahan
9. Menguasai prinsip-prinsip human relations.
10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi
11. Dapat dan mampu bertindak sebagai
penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya
12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang
semua aspek kegiatan organisasi.
B. Tipe-tipe pemimpin
1.
Tipe
Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang
pemimpin yang:
a. Menganggap organisasi saebagai milik
pribadi
b. Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d.
Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat
e.
Terlalu
bergantung kepada kekuasaan formalnya
f.
Dalam
tindakan penggerakannyasering mempergunakan approach
yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).
2.
Tipe
Militeristis
Seorang pemimpin tipe militeristis berbeda dengan
seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis
ialah pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
a.
Dalam
menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan
b.
Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya
c.
Senang
kepada formalitas yang berlebih-lebihan
d.
Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e.
Sukar
menerima kritikan dari bawahannnya
f.
Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3.
Tipe
Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin
yang peternalistis ialah seorang yang:
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa
b. Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
c. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan
d. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil inisiatif
e. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
f. Sering bersikap maha tahu
4.
Tipe
Kharismatis
Pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang
amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa
mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Ada yang beranggapan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan ghaib (supernatural
powers), kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai
kriteria untuk kharisma.
5.
Tipe
Demokratis
Pengetahuan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin
yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern, karena:
a. Dalam proses penggerakan bawahan selalu
bertitiktolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di
dunia
b. Selalu berusaha mensinkronkan kepentingan
dan tujuan organisasi dengan pribadi dari para bawahannya
c. Senang menerima saran, pendapatdan bahkan
kritik dari bawahannya
d. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan
teamwork dalam usaha mencapai tujuan
e. Dengan ikhlas memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya kepada bawahannya
f. Selalu berusaha untuk menjadikan
bawahannya lebih sukses daripadanya
g. Berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadinya sebagai pemimpin.
C. Timbulnya Seorang Pemimpin Yang Baik
Ada beberapa teori timbulnya seseorang pemimpin
yang dikemukakan oleh para ahli teori kepemimpinan, antara lain:
1. Teori Genetis (hereditary theory)
2. Teori Sosial
3. Teori Ekologis
i.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam
situasi tertentu. Suatu organisasi dapat dikatakan sukse atau gagal sebagian
besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang
diserahi tugas memimpin dalam organisasi itu. Setiap pemimpin, pada tingkatan
apapun memerlukan dua macam keterampilan (skills), yaitu technical skills dan
managerial skills. Tugas terpenting dan terutama dari seorang pemimpin ialah
untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan menggerakkan
sumber-sumber material. Beberapa tipe pemimpin dalam berbagai bentuk organisasi
yaitu yang pertama tipe pemimpin yang otokratis, jika dilihat dari
sifat-sifatnnya tipe pemimpin otokratis ini tidak tepat untuk suatu organisasi
modern dimana hak-hak asasi manusia yang menjadi bawahan itu harus dihormati.
Kedua pemimpin yang militeristis, bukan seorang pemimpin yang ideal jika
dilihat dari sifat-sifatnya. Ketiga pemimpin yang paternalistis, tipe pemimpin
ini dalam keadaan tertentu sangat diperlukan, akan tetapi sifat-sifatnya yang
negatif mengalahkan sifat-sifatnya yang positif. Keempat tipe pemimpin yang
kharismatis, pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan
karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Kelima
tipe pemimpin yang demokratis, tipe pemimpin ini paling ideal, akan lebih baik
lagi jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis. Jadi setiap orang yang disebut pemimpin harus
selalu berusaha untuk memiliki sebanyak mungkin sifat-sifat kepemimpinan yang
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar