Label

Selasa, 17 Januari 2012

Manajemen Sumber Daya Manusia


A.  Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
1.    Pengertian MSDM
Suatu bangsa dapat dikatakan semakin mandiri apabila bangsa tersebut semakin mampu memelihara kehidupan dan melanjutkan pembangunannya dengan sumber-sumber yang dimiliki dan berhasil dikembangkan sendiri. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia akan tercermin dari semakin banyaknya tenaga profesional yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, dan apabila karena kondisi objektif tidak memungkinkan, ketergantungan itu dapat diimbangi dengan keunggulan lainnya, sehingga tidak membuat kelemahan dan kerawanan, dan secara umum memiliki daya tahan ekonomi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.
Ada beberapa pengertian menurut para ahli yaitu Flippo (1980) MSDM adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat”.
Menurut Umar (2004:3) MSDM merupakan “bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia dengan  tugas untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaanya”. French (1974) mendefinisikan MSDM “sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, pengunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa MSDM merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengatur orang-orang dalam suatu kegiatan atau sebuah organisasi untuk mencapai sebuah tujuan bersama dengan cara yang efektif dan efisien, pengaturan ini dilakukan agar semua rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dilaksanakan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dapat dirasakan oleh anggota.
Secara ringkas MSDM sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi. Dengan demikian kita dapat mengelompokkan tugas MSDM atas tiga fungsi, yaitu fungsi pertama adalah manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian; fungsi kedua adalah operasional: pegadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.

2.    Tujuan MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah departemen sumber daya manusia atau dalam Bahasa Inggris disebut Human Resource Department (HRD).
Menurut Stoner (1982) MSDM adalah “suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya”. Menurut Hasibuan (2005:10) MSDM adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.
Menurut Simamora (2004:4) MSDM adalah “pendayagunaan, pengembangan. Penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan”. Menurut Handoko (1996:54) tujuan organisasi dalam sumber daya manusia memungkinkan untuk berbagai tindakan sebagai berikut.
a.    Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia;
b.    Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang secara efisien;
c.    Melakukan pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis;
d.   Mengembangkan informasi dasar manajemen personalia untuk membantu kegiatan-kegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya;
e.    Membantu program penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses;
f.     Mengkoordinasikan program-program manajemen personalia yang berbeda-beda, seperti rencana-rencana penrikan dan seleksi.

Dari pengertian di atas, tujuan utama MSDM adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi. Hal ini bahwa semua kegiatan organisasi dalam mancapai tujuannya tergantung kepada manusia-manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh karena itu, karyawan tersebut harus dikelola dengan baik sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan.

3.    Perencanaan MSDM
Perencanaan MSDM merupakan aktivitas yang tidak hanya dilakukan oleh  perusahaan, namun lembaga atau instansi pendidikan juga bertujuan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Persaingan antar lembaga pendidikan misalnya perguruan tinggi akan berlomba-lomba meningkatkan pelayanan terutama bidang akademik yang menjadi unggulan. Untuk mencapai hal tersebut perlu meramalkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan memperhitungkan perubahan teknologi, trend permintaan dan penawaran pelayanan, dan perencanaan kebutuhan.
Menurut Siagian (1994:41) perencanaan SDM adalah “langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat”.
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i (2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan di masa yang akan datang”.
Sikula (1981) mengemukakan, bahwa “perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
Milkovich dan Glueck (dalam Yoder, 1981) mendefinisikan, bahwa “perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Kesimpulannya, perencanaan MSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana sukses, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.

4.    Tahapan Perencanaan MSDM
Menurut Jackson dan Schuler (1987), “perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern”. Langkah-langkah tersebut meliputi:
a.    Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan;
b.    Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia;
c.    Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia;
d.   Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan;
e.    Kesenjangan dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam perencanaan SDM.

Berdasarkan uraian langkah-langkah di atas, untuk menyusun sebuah rencana diperlukan analisis data lapangan dahulu untuk menentukan arah dan tujuan yang ingin diwujudkan. Untuk melaksanakan rencana dengan lancar harus melaksanakan planing, organizing, actuating, dan controlling (POAC) agar langkah bisa terealisasikan dan mencapai hasil yang maksimal. Untuk merencanakan SDM benar-benar menggali data yang akurat untuk menghindari kesalahan di masa depan dan meramalkan kebutuhan tanaga dosen sesuai dengan proporsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar