A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
1.
Pengertian
MSDM
Suatu bangsa dapat
dikatakan semakin mandiri apabila bangsa tersebut semakin mampu memelihara
kehidupan dan melanjutkan pembangunannya dengan sumber-sumber yang dimiliki dan
berhasil dikembangkan sendiri. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia akan
tercermin dari semakin banyaknya tenaga profesional yang mampu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok, dan apabila karena kondisi objektif tidak
memungkinkan, ketergantungan itu dapat diimbangi dengan keunggulan lainnya,
sehingga tidak membuat kelemahan dan kerawanan, dan secara umum memiliki daya
tahan ekonomi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.
Ada beberapa pengertian
menurut para ahli yaitu Flippo (1980) MSDM adalah “perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat”.
Menurut Umar (2004:3) MSDM
merupakan “bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur
sumber daya manusia dengan tugas untuk
mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaanya”. French (1974) mendefinisikan MSDM “sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, pengunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi”.
Dari beberapa definisi
di atas dapat disimpulkan, bahwa MSDM merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk
mengatur orang-orang dalam suatu kegiatan atau sebuah organisasi untuk mencapai
sebuah tujuan bersama dengan cara yang efektif dan efisien, pengaturan ini
dilakukan agar semua rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dilaksanakan
dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dapat dirasakan oleh anggota.
Secara ringkas MSDM sebagai
suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, kompensasi. Dengan demikian kita dapat mengelompokkan tugas MSDM
atas tiga fungsi, yaitu fungsi pertama adalah manajerial: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian; fungsi kedua adalah operasional:
pegadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian
tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
2.
Tujuan
MSDM
Manajemen sumber daya
manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah
departemen sumber daya manusia atau dalam Bahasa Inggris disebut Human Resource Department (HRD).
Menurut Stoner (1982)
MSDM adalah “suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya”. Menurut Hasibuan (2005:10) MSDM adalah “ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.
Menurut Simamora
(2004:4) MSDM adalah “pendayagunaan, pengembangan. Penilaian, pemberian balas
jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan”. Menurut
Handoko (1996:54) tujuan organisasi dalam sumber daya manusia memungkinkan
untuk berbagai tindakan sebagai berikut.
a. Memperbaiki
penggunaan sumber daya manusia;
b. Memadukan
kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan
datang secara efisien;
c. Melakukan
pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis;
d. Mengembangkan
informasi dasar manajemen personalia untuk membantu kegiatan-kegiatan
personalia dan unit-unit organisasi lainnya;
e. Membantu
program penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses;
f. Mengkoordinasikan
program-program manajemen personalia yang berbeda-beda, seperti rencana-rencana
penrikan dan seleksi.
Dari pengertian di
atas, tujuan utama MSDM adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya
manusia terhadap organisasi. Hal ini bahwa semua kegiatan organisasi dalam
mancapai tujuannya tergantung kepada manusia-manusia yang mengelola organisasi
itu. Oleh karena itu, karyawan tersebut harus dikelola dengan baik sehingga
dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah
ditentukan.
3.
Perencanaan
MSDM
Perencanaan MSDM
merupakan aktivitas yang tidak hanya dilakukan oleh perusahaan, namun lembaga atau instansi
pendidikan juga bertujuan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi
perkembangan organisasi. Persaingan antar lembaga pendidikan misalnya perguruan
tinggi akan berlomba-lomba meningkatkan pelayanan terutama bidang akademik yang
menjadi unggulan. Untuk mencapai hal tersebut perlu meramalkan Sumber Daya
Manusia (SDM), dengan memperhitungkan perubahan teknologi, trend permintaan dan penawaran pelayanan, dan perencanaan
kebutuhan.
Menurut Siagian
(1994:41) perencanaan SDM adalah “langkah-langkah tertentu yang diambil oleh
manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat
untuk menduduki berbagai kedudukan jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu
yang tepat”.
Sebuah organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan
sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i (2004:35)
“tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif,
strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu
mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan di masa yang akan
datang”.
Sikula (1981)
mengemukakan, bahwa “perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi”.
Milkovich dan Glueck
(dalam Yoder, 1981) mendefinisikan, bahwa “perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Kesimpulannya,
perencanaan MSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja
diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis
apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana sukses, jenjang karier
tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten
dengan kebutuhan suatu organisasi.
4.
Tahapan
Perencanaan MSDM
Menurut Jackson dan Schuler (1987),
“perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah
tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju
organisasi modern”. Langkah-langkah tersebut meliputi:
a. Pengumpulan
dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan sumber daya
manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan;
b. Mengembangkan
tujuan perencanaan sumber daya manusia;
c. Merancang
dan mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk
pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia;
d. Mengawasi
dan mengevaluasi program-program yang berjalan;
e. Kesenjangan
dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam perencanaan SDM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar