Label

Selasa, 17 Januari 2012

Proyeksi


A.  Proyeksi
1.    Pengertian Proyeksi
Proyeksi merupakan salah satu tahapan lanjutan dalam proses perencanaan pendidikan, setelah diperoleh data dan berbagai informasi yang dibutuhkan, perencana akan melakukan proyeksi untuk mengetahui dan memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Secara harfiah Correa (dalam Gaffar, 1987:45) menjelaskan proyeksi dapat diartikan sebagai upaya memprediksi sesuatu hal yang akan terjadi di masa depan “an estimate of it’s future”.
Banghart dan Trull (1973) mengistilahkan proyeksi dengan kata forecasting, menurut pandangan ke dua tokoh tersebut forecasting diartikan sebagai “involves assumptions about likely conditions” (menyusun asumsi-asumsi untuk kondisi yang diinginkan). Menurut Dunn (1981) “Forecasting adalah metode analitik kebijakan untuk menghasilkan keterangan tentang akibat-akibat yang mungkin terjadi dari sejumlah tindakan di masa yang akan datang”.
Perencanaan memang berorientasi pada masa yang akan datang. Perubahan yang diharapkan akan menciptakan pembangunan yang positif pasti direncanakan pada kurun waktu tertentu di masa yang akan datang, sehingga dalam merumuskan tujuan perencanaan dibutuhkan sebuah data analisis yang tidak hanya menggambarkan kondisi masa kini tetapi juga masa yang akan datang.
Oleh karena itu, bagian dari sebuah proses perencanaan terdapat kegiatan yang disebut proyeksi. Hal ini merupakan sebuah analisis untuk menggambarkan kondisi ruang dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang untuk mengetahui potensi ataupun permasalahan yang mungkin muncul.
Dengan kegiatan proyeksi pula akan dapat mengevaluasi kinerja perencanaan yang telah dilakukan di masa lalu, sehingga dapat memproyeksikan lebih baik dalam perencanaan yang akan datang. Proyeksi sendiri memiliki perkembangan yang cukup pesat dalam perihal metode yang dilakukan. Secara kuantitatif maupun kualitatif, metode proyeksi akan dilakukan sesuai dengan analisis yang dibutuhkan dalam perencanaan.
Istilah ‘proyeksi’ oleh Effendi (1984/1985:12) digunakan untuk mengartikan semua usaha mengekstrapolasi masa depan dari kecenderungan masa silam. Proyeksi enrollment merupakan usaha mengekstrapolasikan jumlah murid terdaftar di masa yang akan datang berdasarkan kecenderungan enrollment masa silam.
Dari kutipan di atas, proyeksi merupakan sebuah pandangan masa yang akan datang dengan berbagai macam sudut pandang untuk menjelaskan bagaimana kondisi yang akan dijalani berbeda dengan masa lalu yang telah terlewati. Perencaan memiliki perkiraan yang akan dibutuhkan dan hasilnya tidak akan jauh dari perkiraan sebelumnya.

2.    Faktor Proyeksi
Pada umumnya dalam melakukan proyeksi dipergunakan dasar yang pertama yaitu dengan dasar pertumbuhan tetap. Dengan menggunakan dasar pertumbuhan tetap, sehingga peramalan dilakukan dalam bentuk regresi garis lurus (linear regression) atau proyeksi sederhana dari masa lampau ke masa datang tanpa mempertimbangkan adanya akibat dari perubahan-perubahan yang sengaja dilakukan oleh masyarakat generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Dalam hal ini berarti kita menggunakan linear regression tanpa menganggap adanya usaha-usaha manusia itu sendiri untuk mengubah keadaan tersebut, dan hanya mengikuti arah perkembangan yang sudah terjadi itu seperti apa adanya, menurut keadaannya itu sendiri.

3.    Metode Proyeksi
Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain. Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar