A. Proyeksi
1.
Pengertian
Proyeksi
Proyeksi merupakan
salah satu tahapan lanjutan dalam proses perencanaan pendidikan, setelah
diperoleh data dan berbagai informasi yang dibutuhkan, perencana akan melakukan
proyeksi untuk mengetahui dan memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Secara harfiah Correa (dalam Gaffar, 1987:45) menjelaskan
proyeksi dapat diartikan sebagai upaya memprediksi sesuatu hal yang akan
terjadi di masa depan “an estimate of
it’s future”.
Banghart dan Trull
(1973) mengistilahkan proyeksi dengan kata forecasting, menurut pandangan ke dua tokoh tersebut forecasting diartikan sebagai “involves assumptions about likely conditions”
(menyusun asumsi-asumsi untuk kondisi yang diinginkan). Menurut Dunn (1981)
“Forecasting adalah metode analitik
kebijakan untuk menghasilkan keterangan tentang akibat-akibat yang mungkin
terjadi dari sejumlah tindakan di masa yang akan datang”.
Perencanaan memang
berorientasi pada masa yang akan datang. Perubahan yang diharapkan akan menciptakan
pembangunan yang positif pasti direncanakan pada kurun waktu tertentu di masa
yang akan datang, sehingga dalam merumuskan tujuan perencanaan dibutuhkan
sebuah data analisis yang tidak hanya menggambarkan kondisi masa kini tetapi
juga masa yang akan datang.
Oleh karena itu, bagian
dari sebuah proses perencanaan terdapat kegiatan yang disebut proyeksi. Hal ini
merupakan sebuah analisis untuk menggambarkan kondisi ruang dalam kurun waktu
tertentu di masa yang akan datang untuk mengetahui potensi ataupun permasalahan
yang mungkin muncul.
Dengan kegiatan
proyeksi pula akan dapat mengevaluasi kinerja perencanaan yang telah dilakukan
di masa lalu, sehingga dapat memproyeksikan lebih baik dalam perencanaan yang
akan datang. Proyeksi sendiri memiliki perkembangan yang cukup pesat dalam
perihal metode yang dilakukan. Secara kuantitatif maupun kualitatif, metode
proyeksi akan dilakukan sesuai dengan analisis yang dibutuhkan dalam
perencanaan.
Istilah ‘proyeksi’ oleh
Effendi (1984/1985:12) digunakan untuk mengartikan semua usaha mengekstrapolasi
masa depan dari kecenderungan masa silam. Proyeksi enrollment merupakan usaha mengekstrapolasikan jumlah murid
terdaftar di masa yang akan datang berdasarkan kecenderungan enrollment masa silam.
Dari kutipan di atas,
proyeksi merupakan sebuah pandangan masa yang akan datang dengan berbagai macam
sudut pandang untuk menjelaskan bagaimana kondisi yang akan dijalani berbeda
dengan masa lalu yang telah terlewati. Perencaan memiliki perkiraan yang akan dibutuhkan
dan hasilnya tidak akan jauh dari perkiraan sebelumnya.
2.
Faktor
Proyeksi
Pada umumnya dalam
melakukan proyeksi dipergunakan dasar yang pertama yaitu dengan dasar
pertumbuhan tetap. Dengan menggunakan dasar pertumbuhan tetap, sehingga peramalan
dilakukan dalam bentuk regresi garis lurus (linear
regression) atau proyeksi sederhana dari masa lampau ke masa datang tanpa
mempertimbangkan adanya akibat dari perubahan-perubahan yang sengaja dilakukan
oleh masyarakat generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Dalam hal ini berarti
kita menggunakan linear regression tanpa
menganggap adanya usaha-usaha manusia itu sendiri untuk mengubah keadaan
tersebut, dan hanya mengikuti arah perkembangan yang sudah terjadi itu seperti
apa adanya, menurut keadaannya itu sendiri.
3.
Metode
Proyeksi
Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa
lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan.
Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Orang
yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam
rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan
untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai
pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk
jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.
Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek,
menengah, dan panjang. Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah
meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar