BAB
I PENDAHULUAN
A.
Judul
Kegiatan: USAHA MINYAK GORENG KETHAK
B.
Status
Usaha: Usaha yang akan saya jalankan adalah usaha baru
C.
Rasional
Kegiatan: Usaha industri MINYAK GORENG KETHAK yang akan saya dirikan adalah
jenis usaha skala rumahan atau bisa dibilang usaha kecil yang khususnya
memproduksi MINYAK GORENG berbahan baku kopra dan ketam sungai/sawah. Alasan
saya dalam memilih jenis usaha industri minyak goreng saya dasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1.
Minyak
goreng adalah kebutuhan pokok yang wajib ada di setiap rumah tangga untuk
membuat makanan atau menjadi bahan baku yang lainnya.
2.
Bahan
baku seperti kopra atau buah kelapa sangat mudah didapatkan disekitar perkotaan
dan ketam atau masyarakat daerah menyebutnya cuyu kali atau ketam sungai yang
bisa didapatkan disepanjang sungai atau persawahan yang menjadi hama tanaman
produksi.
3.
Saya
memiliki ayah yang sudah mempraktekannya dan menjadi hasil karya tulis yang
bagus dan menjadi inspirasi ide pengembangan kewirausahaan masyarakat daerah.
D.
Tujuan
Kegiatan:
Tujuan
dari didirikannya usaha industri minyak goreng kethak ini adalah:
1.
Untuk
memperoleh penghasilan yang dapat saya gunakan untuk menunjang kegiatan
industri dan kebutuhan sehari-hari saya.
2.
Untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen dan strategi peluang pasar
yang saya pelajari.
3.
Memenfaatkan
hasil pertanian serta dapat mengurangi hama tanaman dan dapat meningkatkan
nilai gizi dan pendapatan masyarakat didaerah.
BAB
II METODE PELAKSANAAN
A.
Produk:
Produk olahan industri yang akan saya hasilkan adalah : MINYAK GORENG KETHAK,
yaitu jenis minyak goreng nabati dan hewani , makan yang digoreng memakai
minyak ini akan memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan minyak
goreng biasa. Dalam produksi awal akan memiliki sekitar 250 liter minyak
goreng. Dapat melayani sekitar 200 kk dengan pembelian maksimal 5 liter/kk.
Dengan kualitas baik sesuai dengan standar BPOM yang sudah ditentukan.
B.
Bahan
Baku: Bahan baku utama MINYAK GORENG KETHAK adalah kopra/ kelapa yang sudah tua
dan ketam sungai/ cuyu kali. Bahan utama bisa didapatkan dimana saja terutama
di daerah Kediri yang masih memiliki banyak persawahan dan perkebunan yang
dapat mendukung kelangsungan proses produksi. Sebagai bahan alternatif
seandainya ketam tidak ada stok maka dapat diganti dengan bekicot atau hewan
hama lainnya yang dapat dimanfaatkan tapi harus memenuhi standar terlebih
dahulu.
C.
Proses
Produksi
Proses
produksi minyak goreng kethak.
MINYAK
GORENG KETHAK akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:
1.
Buah
kopra dan ketam dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan dicuci bersih.
2.
Buah
kopra dipotong sesuai dengan keinginan dan ketam dipotong2 sesuai bentuknya
3.
Ketam
dihaluskan dengan menggunakan mesin penggilingan dan kopra diparut dengan
menggunakan mesin juga.
4.
Setelah
semuanya sudah halus dimuskan kedalam mesin mixer atau pencampur, bahan
tersebut dicampur hingga rata.
5.
Lalu
adonan tadi dicetak bulat-bulat atau kotak-kotak sesuai dengan keinginan.
6.
Lalu
dituangkan ke dalam loyang stanleessteel atau dituangkan ke atas triplek kayu
berlapis, lalu adonan tersebut dijemur hingga mengeluarkan minyak.
7.
Apabila
dalam penjemuran kurang maksimal karena faktor cuaca dapat menggunakan oven
untuk mengeringkan hingga sempurna.
8.
Setelah
entho-entho (bulatan-bulatan adonan kopra dan ketam) kering, dimasukkan kedalam
mesin press, adonan ditekan sampai keluar minyaknya.
9.
Setelah
terkumpul minyaknya dilakukan penyaringan hingga didapatkan minyak yang cukup
bening atau bersih.
10.
Minyak
yang sudah mengalami penyaringan dan lulus tes uji lalu dimasukkan kedalam bak
tandon penampungan
11.
Selanjutnya
minyak sudah bisa dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat.
D.
Pemasaran
Segmen pasar yang
dibidik untuk sementara ini adalah pasar lokal di Kediri. Diperkirakan jumlah
penduduk kediri pada akhir tahun 2010 tercatat ada 1.671.335 jiwa dan calon pembeli diperkirakan
2000 konsumen. Sehingga dimungkinkan
konsumsi minyak goreng dapat meningkat dengan pesat terutama kepada pengusaha
atau ibu rumah tangga yang banyak menggunakan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan jelasnya peluang pasar yang tersedia dapat dipastikan mendapat
keuntungan yang menjanjikan.
Dengan asumsi pasar
tumbuh 10% pertahun, maka akan mendapatkan gambaran pasar selama 5 tahun
kedepan dapat ditunjukan sebagai berikut:
Tahun Usaha
|
Jumlah Konsumen
|
Jumlah Penduduk
|
2010-2011
|
2000
|
2200
|
2011-2012
|
2420
|
2662
|
2012-2013
|
2724
|
3200
|
2013-2014
|
3520
|
3870
|
2014-2015
|
4240
|
4500
|
E.
Tempat
Produksi
Kegiatan produksi dilakukan di
rumah sendiri di Perum Permata Hijau, Kota Kediri. Tempat produksi cukup
strategis karena berada di dekat pasar tradisional, pemukiman masyarakat dan
jalan raya sehingga untuk pemasaran lebih mudah dan pasokan bahan baku cukup
memadai. Proses produksi kotor berada di Desa Blabak yang dekat dengan bahan baku
pembuat minyak goreng dan luas tempat produksi cukup luas, antara 20 meter X 50
meter. Dapat digunakan sebagai tempat produksi
dan gudang penyimpanan produk sebelum dipasarkan.
BAB
III TARGET LUARAN
A.
Target
Produk
Produk yang akan
dihasilkan adalah MINYAK GORENG KETHAK dalam kemasan 1 liter. Kualitas yang
dihasilkan berasal dari bahan alami tanpa ada campuran bahan lainnya untuk
menambah kuantitas produk secara illegal, terbuat dari bahan yang berkualitas
dan lulus seleksi bahan pangan. Kapasitas peralatan produksi dapat mencapai 250
liter lebih per hari dengan syarat standar produksi harian terpenuhi. Dengan
masa kerja atau produksi 26 hari sehingga 250 X 26 = 6500 liter/ bulan.
B.
Target
Konsumen
Konsumen yang menjadi
target pemasaran adalah ibu rumah tangga dan perusahaan kecil menengah
dengan jumlah target rata-rata 2000
orang perbulan atau 14.000 orang pertahun.
C.
Target
Pendapatan
Jumlah keuntungan yang
ingin dicapai perbulan adalah Rp. 10.000.000,-
BAB
IV RENCANA BIAYA
A.
Rencana
Biaya Usaha
Rencana
biaya yang akan saya butuhkan untuk menjalankan usaha ini sebagai berikut:
BIAYA
INVESTASI
1.
TEMPAT
USAHA
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/sat
|
Jumlah
|
1
|
Tanah
|
100
|
m2
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 100.000.000
|
2
|
Bangunan
|
60
|
m2
|
Rp. 500.000
|
Rp. 30.000.000
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp. 130.000.000,-
|
2.
PERALATAN
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/sat
|
Jumlah
|
1
|
Mesin serut kelapa
|
1
|
Bh
|
Rp. 8.500.000
|
Rp. 8.500.000
|
2
|
Mesin mixer
|
1
|
Bh
|
Rp. 5.500.000
|
Rp. 5.500.000
|
3
|
Mesin press
|
1
|
Bh
|
Rp. 3.000.000
|
Rp. 3.000.000
|
4
|
Tandon
|
1
|
Bh
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 1.000.000
|
5
|
Drum
|
10
|
Bh
|
Rp. 300.000
|
Rp. 3.000.000
|
6
|
Paralon
|
5
|
Bh
|
Rp. 20.000
|
Rp.
100.000
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp. 21.100.000
|
3.
BAHAN
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga/sat
|
Jumlah
|
1
|
Kopra
|
2
|
Ton
|
Rp. 500.000
|
Rp. 1.000.000
|
2
|
Ketam sungai
|
1
|
Ton
|
Rp. 750.000
|
Rp. 750.000
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp. 1.750.000
|
B.
Omset
Penjualan
Produksi
250 liter/hari X Rp. 10.000 = Rp. 2.500.000
6500 liter/bln X Rp. 10.000 = Rp. 65.000.000
Rp. 65.000.000
Beban
Ongkos
kerja 5 org X Rp. 1.000.000 = Rp. 5.000.000
Bahan
baku 26 hr X Rp. 1.750.000 =
Rp. 45.500.000
Rp.
50.500.000 -
BAB
V POTENSI KHUSUS
A.
Peluang
komersial : Produk MINYAK GORENG KETHAK selama ini belum ada yang pernah
membuat dan di pasarkan karena ini adalah resep keluarga dan baru diteliti
sehingga belum banyak yang tahu produk ini. Peluang pasar sangat besar dan rasa
yang dihasilkan menggoreng dengan minyak ini sangat gurih dan lezat.
B.
Peluang
patent atau hak cipta : MINYAK GORENG KETHAK merupakan barang baru sebagai
alternative minyak goreng untuk mengantisipasi melonjaknya harga minyak dunia
yang semakin mahal dan jauh dari jangkauan masyarakat menengah ke bawah.
C.
Peluang
legalitas : Peluang untuk memproduksi produk ini sangat mudah, cukup dengan
melakukan produksi di rumah, produk ini bias dihasilkan tiap rumah, dapat
dijual atau dikonsumsi sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar