Label

Rabu, 13 Juni 2012

Konsep Proyeksi Pendidikan

  Konsep Proyeksi Pendidikan
 “Istilah ‘proyeksi’ digunakan untuk mengartikan semua usaha mengekstrapolasi masa depan dari kecenderungan masa silam (Effendi, 1984/1985), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988:9) mengemukakan bahwa proyeksi adalah “membuat perkiraan pada masa yang akan datang dengan memakai rumus atau asumsi-asumsi tertentu”. Sedangkan menurut Wirojoedo (1985:74) mengungkapkan bahwa proyeksi adalah “hasil perhitungan dengan memberikan beberapa asumsi-asumsi dengan memilih asumsi tersebut model-model proyeksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan proyeksi adalah perkiraan atau membuat perkiraan di masa yang akan datang menggunakan perhitungan dengan rumus-rumus tertentu. Sehubungan dengan penelitian ini adalah proyeksi dalam bidang pendidikan, maka proyeksinya adalah proyeksi dalam bidang pendidikan dengan data pendidikan.
Kemudian kita akan membahas tentang perbedaan antara proyeksi, peramalan, perkiraan dan forecasting. Tapi sebelumnya terlebih dahulu kita mendefinisikan masing-masing istilah tersebut. Untuk definisi dari proyeksi sudah dibahas sebelumnya, maka disini penulis akan mendefinisikan tentang peramalan, perkiraan dan forecasting. Menurut Junaidi (2008) peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematik tentang sesuatu yang paling mungkin terjadi dimasa depan berdasar informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya (selisih antara sesuatu yang terjadi dengan hasil perkirakaan) dapat diperkecil. Nahdi (2008) mengungkapkan bahwa “Perkiraan banyak mengandung unsur tebakan dan tidak didukung dengan bukti-bukti yang cukup sehingga kewajarannyaperlu dipertanyakan”. Sedangkan menurut Muslich (2008) Forecasting adalah meramal atau memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa datang berdasar variabel atau kemungkinan yang ada.
Dari definsi-definisi di atas dapat disimpulkan perbedaan antara proyeksi, peramalan, perkiraan dan forecasting yaitu bahwa antara proyeksi dan peramalan sebenarnya memiliki definsi yang hampir sama, yaitu sama-sama memperkirakan sesuatu dimasa yang akan datang dengan melihat kecenderungan dimasa lampau bedanya yaitu jika proyeksi dengan menggunakan suatu perhitungan-perhitungan pasti tanpa memperhitungkan kesalahan (selisih antara sesuatu yang terjadi dengan hasil perkirakaan) dapat diperkecil sedangkan peramalan perlu memperhitungkan hal tersebut.Selanjutnya yaitu perkiraan, dari apa yang sudah disebutkan dalam denisi sebelumnya bahwa perkiraan banyak mengandung unsur tebakan saja, tidak didukung oleh bukti-bukti yang cukup sehingga kewajarannya perlu dipertanyakan.Sedangkan forecasting dilakukan sebelum perencanaan dibuat. Hasil dari forecasting ini menjadi dasar dalam pembuatan rencana dan diproyeksikan untuk menjadi bahan penjabaran rencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar