Label

Rabu, 13 Juni 2012

Pembelajaran Di Kelas

A.    Pembelajaran di Kelas
Menurut (Sofa:2008) pengertian dari belajar yaitu:

1.      Belajar adalah suatu proses membangun pengetahuan melalui tranformasi pengalaman;
2.      Belajar merupakan perilaku individu dalam upaya mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungannya melalui rangkaian proses psikologis asimilasi, akomodasi, dan ekulibrasi,
3.      Anak usia Sekolah Dasar kelas I, II, III, secara konseptual termasuk ke dalam kategori tahap perkembangan operasi konkret;
4.      Secara umum anak usia Sekolah Dasar mempunyai kecenderungan belajar mulai dari hal-hal konkret, memandang sesuatu secara keseluruhan dan utuh melalui kegiatan manipulatif secara bertahap dan pemahaman sederhana menuju ke pemahaman yang lebih kompleks;
5.      Kecenderungan belajar anak usia Sekolah Dasar merupakan dasar dan orientasi pedagogis pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jadi yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses membangun pengetahuan yang dapat merubah pola perilaku individu untuk dapat mengadaptasi dengan lingkungan melalui beberapa proses yaitu asimilasi, akomodasi serta ekulibrasi. Untuk mencapai tujuan belajar perlu dikembangkan suatu rancangan pembelajaran seperti:
1.      Pembelajaran yang efektif ditentukan oleh unsur-unsur visi guru tentang siswa, keterampilan mengelola kelas, waktu belajar, pilihan kegiatan guru, dan variasi metode mengajar;
2.      Untuk mencapai pembelajaran yang efektif guru harus menguasai materi pelajaran dan disain pembelajaran;
3.      Di kelas rendah variasi metode mengajar yang cocok digunakan adalah drill dan latihan, belajar kelompok, dan penyingkapan sementara itu metode kuliah/ceramah dan bertanya dapat dipakai secara selektif;
4.      Setiap metode mengajar memiliki potensi untuk mengembangkan kegiatan belajar yang bersifat reaktif, proaktif, dan interaktif dalam kadar yang bervariasi. Kegiatan belajar yang bersifat interaktif perlu lebih banyak dikem-bangkan di kelas rendah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa (Sofa:2008).

Dari Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan belajar perlu dikembangkan suatu rancangan pembelajaran. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah guru harus memiliki keterampilan mengelola kelas, guru diharuskan menguasai materi yang di ajarkan serta ditunjang dengan media pembelajaran yang akan digunakan. Tetapi harus lebih diperhatikan bahwa, setiap guru yang mengembangkan suatu rancangan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kognitif peserta didik
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru yang memegang peranan penting karena setiap hari guru lebih sering berinteraksi dengan siswa. (Davies:35) menjelaskan ada 4 fungsi umum yang harus dilakukan guru yaitu (1) Merencanakan, (2) Mengorganisasikan, (3) Memimpin, (4) mengawasi.
Pembelajaran di kelas merupakan bagian dari pengelolaan di sekolah yang mana di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang proses pembelajaran di kelas, yaitu (1) Tenaga pendidik, (2) Peserta didik, (3) Kurikulum, serta (4) sarana dan prasarana. Kelas dapat diartikan sebagai ruangan belajar dan atau rombongan belajar (Depdikbud, 1995:1). Jadi yang dimaksud dengan kelas menurut penulis adalah rombongan belajar yang didalamnya terdapat komponen yang dapat menunjang proses pembelajaran. Definisi dari pembelajaran di kelas adalah suatu proses kegiatan belajar yang dilakukan di kelas yang di dalamnya terdapat berbagai komponen yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran di kelas guru merupakan komponen terpenting.

Pembelajaran bukan sekedar memorasi bukan pula sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan, tetapi lebih pada internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati serta dipraktikkan oleh siswa. Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis pada siswa (Eddy, 2006)

Pembelajarn efektif juga lebih menekankan bagaimana siswa mampu belajar cara belajar. Melalui kreativitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan. Dengan sendirinya perwujudan pembelajaran efektif akan memberikan kecakapan hidup kepada siswa. Menurut (Sanjaya, 2005:4) Ada 4 kekeliruan dalam Proses Belajar- Mengajar yaitu:
1)      Ketika mengajar guru tidak berusaha mencari informasi apakah materi yang diajarkan sudah dipahami siswa atau belum;
2)      Dalam proses belajar -mengajar guru tidak berusaha mengajak berpikir kepada siswa. Guru menganggap bahwa bagi siswa menguasai materi pelajaran lebih penting dibandingkan dengan mengembangkan kemampuan berpikir;
3)      Guru tidak berusaha mencari umpan balik mengapa siswa tidak mau mendengarkan penjelasannya;
4)      Guru mengganggap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai pelajaran dibandingkan dengan siswa. 

Dari 4 kekeliruan dalam proses belajar-mengajar yang tercantum di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, kegiatan belajar-mengajar di kelas harus tercipta interaksi yang seimbang antara guru dan siswa. Guru harus bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Semisal guru harus mencari solusi mengapa siswa tidak mau mendengarkan penjelasannya, atau siswa tidak menuruti apa yang dianjurkan guru. Menjadi seorang guru harus mampu mengajak siswa untuk berpikir, tidak hanya menguasai materi yang diterangkan saja dan jangan menganggap bahwa guru lebih mampu atau menguasai pelajaran daripada siswanya.
Kegiatan pembelajaran di kelas agar berjalan secara efektif sebaiknya antara guru dan siswa dapat berinteraksi dengan baik. Terutama sebagai guru selain mampu untuk menguasai materi yang diajarkan, tetapi harus bisa mengetahui kemampuan muridnya apakah materi yang diajarkan bisa dipahami oleh muridnya serta sebagai guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sebagai motivasi belajar siswa lebih tinggi.                                           
Proses pembelajaran yang benar merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan. Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan komponen penting dalam program pembelajaran disamping komponen yang lain. Proses pembelajaran merupakan upaya untuk memcapai kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Pembelajaran saat ini yang banyak dikembangkan dan dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air yaitu mengembangkan kreatifitas siswa dengan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).
Dalam hal ini peran seorang guru sangat penting. Bagaimana cara guru mengelola kelas, memotivasi siswa, mengaktifkan media pembelajaran dan menerapkan metode pembelajaran di kelas. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 58 ayat 1 dinyatakan bahwa “evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan. Dengan demikian peran guru atau pendidik sangat penting dalam keberhasilan output pendidikan. Sehinggaperlu lebih dari satu orang guru dalam kelas untuk proses pembelajaran yang terencana dan berkesinambungan.
Menghitung proyeksi kebutuhan guru dalam hubungannya dengan proses pembelajaran di kelas merupakan salah satu upaya menghasilkan lulusan pendidikan yang berkualitas. Proyeksi kebutuhan guru guru dapat menghitung secara tepat kebutuhan guru yang di butuhkan dalam kelas sehingga proses pembelajaran dapat terorganisasi dengan baik. Kekurangan jumlah guru dalam proses pembelajaran tidak dapat menampung semua permasalahan di kelas. Sehingga proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal serta tidak akan menghasilkan lulusan yang diharapkan.
Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaransebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Penilaian hasil pembelajaran yang maksimal adalah harapan dari tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan tercapai karena peran seorang pendidik. Peran guru akan berhasil bila semua komponen berkesinambungan, karena komponen guru sangat penting dalam pengorganisasian pembelajaran. Maka dari itu perlu adanya perhitungan proyeksi kebutuhanguru, agar proses belajar-mengajar di kelas dapat berjalan lancar sehingga dapat meningktakan mutu pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar